jual-kurma-untuk ramadhan

Mengenal Budaya Batak di Stand Pemprov Sumatera Utara

mengenal-budaya-batak-di-stand-pemprov-sumatera-utara


Satu1One - Mengenal budaya Batak di Stand Pemprov Sumatera Utara. Dengan ukiran khas budaya batak, stand ini berhasil menampilkan nuansa suasana provinsi yang terkenal dengan danau tobanya.

Mengenal Budaya Batak di Stand Pemprov Sumatera Utara


Jakarta Fair Kemayoran memang merupakan pameran multi produk yang juga dimaksudkan untuk merayakan hari ulang tahun jakarta.

Namun karena pameran ini merupakan pameran multi produk yang terbesar, maka pengunjungnya tidak sedikit yang berasal dari luar kota.

Oleh karenanya, Jakarta International Expo (JIExpo) sebagai penyelenggara tidak hanya menyediakan hiburan, dan stand-stand khas kebudayaan kota Jakarta saja, tapi juga banyak dari provinsi-provinsi lainnya.

Seluruh stand yang dibawa oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) masing-masing berkumpul di area baru yakni hall B3 dan C3.

Salah satunya stand milik Pemprov Sumatera Utara. Di stand yang dihias dengan ukiran khas budaya batak ini, menampilkan seakan berhasil membawa nuansa suasana provinsi yang terkenal dengan danau tobanya ini.

Stand ini tentunya menjajakan makanan dan minuman khas Sumut. Seperti sirup markisa seharga Rp70 ribu per liternya. Ada juga kue khas yang berbahan biji wijen yakni Ak-kam seharga Rp30 ribu. Kue teng dan dodol Medan juga dibanderol dengan harga yang sama. Ada pula ikan teri medan yang dijual sehara Rp30 ribu per 3 ons.

Di stand ini juga terdapat penjual kopi khas Sumut, seperti kopi Mandailing, Sidikalang, Luwak dan Monte. Masing-masing kopi dijual dengan harga yang berbeda-beda, untuk Sidikalang per 100 gramnya dijual seharga Rp30 ribu, Mandailing Rp40 ribu, Luwak Rp120 ribu, Monte Rp350 ribu.

Seluruh kopi tersebut berasal dari perkebunan rakyat yang ada di wilayah Sumut. Namun uniknya stan ini bukan hanya menjual kopi mentah, tapi juga menjual kopi yang sudah disedu.

Di stand ini juga disediakan tempat duduk dan meja layaknya warung kopi. Sehingga cocok bagi yang ingin mencicipi dulu kopi ini sebelum membelinya.

Untuk per gelasnya dijual berkisar antara Rp8 ribu hingga Rp35 ribu, tergantung jenis kopinya. Stand ini juga membawa mesin giling sendiri, jadi setiap kopi yang disajikan benar-benar hasil biji kopi yang baru saja digiling.

Selain itu, stand pemprov ini juga menjual pakaian khas batak seperti kain ulos, songket dan kemeja yang dibuat dari kain tenun.

Untuk kemeja kain tenun dibanderol rata Rp300 ribu, sementara ulos dan songket bervariasi. Selain itu, stan ini juga menjual Mukena dengan bahan yang halus berhiaskan bordiran seharga Rp1,3. Seluruh produk tersebut merupakan hasil dari para pelaku UMKM binaan Pemprov Sumut.

Media Center
Jakarta Fair Kemayoran

Mengenal budaya Batak di Stand Pemprov Sumatera Utara.
Solusi COVID-19

Related Posts

Konsultan SDM