Halaman

    Social Items

jual-kurma-untuk ramadhan
Satu1One - DPR: Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi. Penyelenggaraan event Jakarta Fair Kemayoran 2015 mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, salah satunya dari DPR RI.

Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi


Bahkan anggota Komisi XI yang membidangi ekonomi dan perbankan menilai event ajang pameran dan hiburan terbesar di Asia Tenggara ini akan sangat berpengaruh pada pemulihan ekonomi nasional yang sedang lesu saat ini.

“Event seperti ini pasti akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi di sektor riil setelah kita didera melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2015 kemaren,” kata anggota Komisi XI DPR-RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam, saat dihubungi di Jakarta, kemaren.

Seperti diketahui Jakarta Fair 2015 dibuka mulai 29 Mei silam dan akan berlangsung selama 38 hari hingga 5 Juli mendatang. Event ini diikuti oleh 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stand pameran, serta ditargetkan dikunjungi 5 juta orang dengan target transaksi sebesar Rp 5 trilyun.

Jakarta Fair dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 pada hari biasa dan mulai 10.00 pada akhir pekan.

Menurut Ecky, jika event seperti Jakarta Fair Kemayoran ada di setiap kota besar di Indonesia maka pertumbuhan ekonomi yang diakibatkannya akan sangat terasa dan akan semakin menunjukkan trend positif.

"Seharusnya pemerintah memfasilitasi pameran seperti Jakarta Fair Kemayoran. Karena bila ini jadi gerakan nasional, maka akan mendorong pertumbuhan daerah yang dalam skala massive akan mendorong pertumbuhan nasional dan menekan inflasi," katanya.

Ditambahkan, jumlah pengunjung sebanyak 5 juta transaksi Rp 5 trilyun di sektor riil adalah angka yang fantastis, dan akan membawa angin segar bagi para pelaku industri yang menjadi peserta di dalamnya.

"Jakarta Fair Kemayoran merupakan event rutin yang bernilai positif bagi sektor riil. Ini jelas sangat mempunyai peran bagi kemajuan sektor riil nasional," ujarnya.

Terlebih lagi, lanjutnya, pameran terbesar di kawasan Asia Tenggara ini memberikan ruang kesempatan yang besar bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk ikut meraup profit dari jutaan pegunjung yang hadir. Tercatat untuk tahun ini total peserta dari kalangan UMKM mendapai sekitar 40 persen dari 2.700 peserta.

"Memang yang dibutuhkan untuk memajukan sektor riil nasional adalah kebijakan maupun ajang ekonomi yang mendorong tumbuhnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM," imbuhnya.

Ecky memandang, selain membantu pertumbuhan sektor riil, Jakarta Fair Kemayoran juga memiliki kontribusi tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi khususnya di Jakarta. Pasalnya event ini setiap tahunnya berhasil menggugah gairah daya beli masyarakat.

"Ya, Jakarta Fair berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di Jakarta pasti ada. Tapi jangan melihat dengan kacamata besaran kontribusi, yang harus diapresiasi adalah event ini telah memfasilitasi UKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya," ucap Ecky.

Media Center Jakarta Fair Kemayoran 2015
 Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi.

Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi

Satu1One - DPR: Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi. Penyelenggaraan event Jakarta Fair Kemayoran 2015 mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, salah satunya dari DPR RI.

Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi


Bahkan anggota Komisi XI yang membidangi ekonomi dan perbankan menilai event ajang pameran dan hiburan terbesar di Asia Tenggara ini akan sangat berpengaruh pada pemulihan ekonomi nasional yang sedang lesu saat ini.

“Event seperti ini pasti akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi di sektor riil setelah kita didera melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2015 kemaren,” kata anggota Komisi XI DPR-RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam, saat dihubungi di Jakarta, kemaren.

Seperti diketahui Jakarta Fair 2015 dibuka mulai 29 Mei silam dan akan berlangsung selama 38 hari hingga 5 Juli mendatang. Event ini diikuti oleh 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stand pameran, serta ditargetkan dikunjungi 5 juta orang dengan target transaksi sebesar Rp 5 trilyun.

Jakarta Fair dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 pada hari biasa dan mulai 10.00 pada akhir pekan.

Menurut Ecky, jika event seperti Jakarta Fair Kemayoran ada di setiap kota besar di Indonesia maka pertumbuhan ekonomi yang diakibatkannya akan sangat terasa dan akan semakin menunjukkan trend positif.

"Seharusnya pemerintah memfasilitasi pameran seperti Jakarta Fair Kemayoran. Karena bila ini jadi gerakan nasional, maka akan mendorong pertumbuhan daerah yang dalam skala massive akan mendorong pertumbuhan nasional dan menekan inflasi," katanya.

Ditambahkan, jumlah pengunjung sebanyak 5 juta transaksi Rp 5 trilyun di sektor riil adalah angka yang fantastis, dan akan membawa angin segar bagi para pelaku industri yang menjadi peserta di dalamnya.

"Jakarta Fair Kemayoran merupakan event rutin yang bernilai positif bagi sektor riil. Ini jelas sangat mempunyai peran bagi kemajuan sektor riil nasional," ujarnya.

Terlebih lagi, lanjutnya, pameran terbesar di kawasan Asia Tenggara ini memberikan ruang kesempatan yang besar bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk ikut meraup profit dari jutaan pegunjung yang hadir. Tercatat untuk tahun ini total peserta dari kalangan UMKM mendapai sekitar 40 persen dari 2.700 peserta.

"Memang yang dibutuhkan untuk memajukan sektor riil nasional adalah kebijakan maupun ajang ekonomi yang mendorong tumbuhnya sektor riil yang dijalankan oleh UKM," imbuhnya.

Ecky memandang, selain membantu pertumbuhan sektor riil, Jakarta Fair Kemayoran juga memiliki kontribusi tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi khususnya di Jakarta. Pasalnya event ini setiap tahunnya berhasil menggugah gairah daya beli masyarakat.

"Ya, Jakarta Fair berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di Jakarta pasti ada. Tapi jangan melihat dengan kacamata besaran kontribusi, yang harus diapresiasi adalah event ini telah memfasilitasi UKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya," ucap Ecky.

Media Center Jakarta Fair Kemayoran 2015
 Jakarta Fair Dorong Pemulihan Ekonomi.

Solusi COVID-19
Konsultan SDM