Satu1One - Priyo Budi Santoso: Calon Kepala BIN Sutiyoso Harus Bisa Pastikan Kondisi Aman.
Calon Kepala BIN Sutiyoso Harus Bisa Pastikan Kondisi Aman
Mantan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengharapkan Calon Kepala BIN harus bisa memastikan tidak ada bahaya dengan situasi Indonesia saat ini. Tanda-tanda bahaya saat ini sudah sangat jelas terlihat terlebih dengan kondisi ekonomi saat ini dimana banyak tanda menuju kebangkrutan ekonomi.
“Saya harap Calon Kepala BIN, Pak Sutiyoso bisa memastikan bahwa kondisi saat ini aman dan terkendali. Kondisi saat ini berbahaya. BIN harus mampu jadi instrument pengaman pemerintahan dan negara. Jangan sampai kondisi sekarang berkembang menjadi lebih buruk lagi,” ujar Priyo dalam dialektika demokrasi “BIN dan Pertahanan Nasional” di Gedung DPR RI Jakarta.
Terlebih menurutnya Presiden Jokowi masih berkutat dengan urusan sebagai presiden atau pekerja partai. ”Hari ini ekonomi rontok,rakyat menjerit. Menteri ekonomi kedodoran Bulog yang diberi tugas untuk menyerap 4 juta ton beras, ternyata hanya sanggup menyerap 700 ton saja. Gesekan sosial sangat mungkin terjadi,” tegasnya.
Dia pun meminta calon Ketua BIN untuk membentuk gugus tugas khusus terkait perkembangan zaman seperti gugus tugas di bidang terorisme, cyber crime, perdagangan dan perekonomian. ”Dengan gugas tugas itu maka tantangan intelejen bisa diantisipasi. Saya juga berharap Sutiyoso bisa berkoordinasi dengan mantan deputi BIN As’ad Said Ali karena dengan pengalamannya akan sangat membantu nantinya,” katanya.
Sementara Ketua FPKB DPR RI A. Helmy Faishal Zaini meminta Presiden RI Jokowi tidak main-main dengan fungsi intelejen negara, mengingat ancamanglobal sekarang ini sangat berbahaya bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara. Karena itu Presiden tak boleh lagi menyatakan ‘ora-opo-opo’ tapi sebaliknya dengan dunia intelejen semuanya harus menjadi waspada dan ‘opo-opo’ atau apa-apa yang menjadi kepentingan negara ini menjadi warning system, sehingga Kepala Badan Intelejen Negara (KaBIN) harus mempunyai kepekaan luar bisa terhadap persoalan negara.
“Kalau ada 1000 masalah, maka semuanya harus bisa diidentifikasi oleh KaBIN. Seperti halnya CIA Amerika Serikat. Karena itu kalau Pak Sutiyoso benar-benar akan menjadi KaBIN, maka harus diimbangi oleh Wakil Ketua BIN (WakaBIN) dalam menjalankan tugas-tugasnya, mengingat tantangannya sangat kompleks, rumit dan besar,” tegas mantan menteri pembangunan daerah tertinggal itu.
Namun Helmy Faishal mengingatkan, jangan lagi terjadi kecolongan seperti kasus bom Bali I dan II, deklarasi ISIS di Bundaran Hotel Indonesia (HI), tapi negara membiarkan itu. Karena sesungguhnya fungsi dan tugas intelejen meliputi politik, ekonom, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Polesosbudhankam) negara. Sekarang ini ditambah kejahatan dunia cyber (cyber crime), terorisme, Islamic State Irak dan Suriah (ISIS), dan paham, aliran serta ideologi agama radikal yang mengancam eksistensi NKRI. (hms dpr/mdtj).“Kita harapkan Pak Sutiyoso menyadari semua itu dan DPR RI siap memprosesnya,” katanya.
Jakarta,12-06-2015
Calon Kepala BIN Sutiyoso Harus Bisa Pastikan Kondisi Aman.
Calon Kepala BIN Sutiyoso Harus Bisa Pastikan Kondisi Aman.